Laman

Rabu, 17 Oktober 2012

Fenomena Cinta

Sudah menjadi energi tersendiri apabila dalam suatu perkumpulan muda mudi dalam pembicaraan  mereka mengulas topik tentang  cinta Karena dengan kata ini orang kadang terlena dan terbuai dengan  angan-angan mereka tentang banyak hal sesuai dengan kondisi orang yang sedang mengalaminya, entah itu tentang kekasih mereka yang dikasihi atau pada objek  lain.



Cinta dalam ilmu psikologi adalah pantulan bersyarat. Maksudnya cinta bisa tumbuh antara dua orang yang apabila sala-satunya bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada yang lainya secara tulus ihklas tanpa mengharapkan balasan secara berkesinambungan. Secara umum perspektif cinta sangatlah luas tidak hanya sebatas pada ketertarikan lawan jenis semata, tapi kajian cinta yang secara esensial akan kembali pada hakikat yang menciptakan cinta, namun dia bisa muncul dalam situasi yang tidak tepat pada subjek yang tidak tepat pula. Artinya cinta lahir tidak pandang usia tua, muda, belia atau lain sebagainya.



Dewasa ini khususnya para remaja yang notabenenya adalah mereka yang doyan gonta-ganti pasangan kencan menempatkan   cinta itu pada hal-hal yang ekstrim dan tidak bermoral. Artinya pandangan mereka tentang cinta hanya berkisar pada seputaran bibir, dada, paha, dan vagina yang dengan mudahnya mereka dapatkan dengan cara nongkrong di lorong-lorong, pinggiran pantai yang dihiasi dengan bumbu rayuan gombal yang membuat suasana menjadi romantis yang didukung oleh hembusan angin malam yang dingin. Dalam kesempatan seperti inilah timbulah hasrat buruk untuk berbuat tidak seronok apalagi didukung dengan suasana yang remang-remang dan sunyi. 



Demikian itulah potret sebagian dari remaja kita yang menempatkan cinta pada hal-hal yang sangat rendah. Kemudian setelah melakukan perbuatan seperti yang demikaian lantas mereka menyatakan bahwa itulah cinta sejati ???.



Jawabnya tentu tidak. Terus cinta semacam itu cinta apa namanya ??. tentunya cinta sejati tidak akan pernah mereka dapatkan dengan cara semacam itu, cinta yang selama ini mereka agung-agungkan yang semacam itulah yang pantas disebut dengat cinta Lontaran birahi. Artinya mereka mengejar kesenangan semata-mata hanya untuk memenuhi nafsu bejat mereka.



Mereka kadang diperdayai dengan amarah mereka yang sulit dicerna bahkan sangat kontradiksi dengan esensi tentang cinta sejati. Sebenarnya fenomena seperti ini sudah seyogianya menjadi keprihatinan kita semua sebagai penengah atau penuntun mereka ke arah yang lurus pada pemahaman yang keliru tentang hakikat cinta yang sesungguhnya.



Berbicara tentang ruang lingkup dunia yang sifatnya fana selamanya kita tidak akan pernah mendapatkan cinta sejati dimana pun orang  mengejarnya. Karena sebenarnya kita tertipu dengan pemikiran  kita yang sangat sempit untuk mendeskripsikan tentang apa hakikat dari cinta sejati. Secara esensial untuk memahami dan mengetahui dari cinta sejadi kita cukup sadar diri tentang keberadaan kita di dunia ini. Artinya kita lahir di dunia ini tentunya dan sudah pasti karena kesejatian cinta dari yang menciptakan manusia. Artinya cinta sejati itu hanya untuk sang maha pencipta semata dan bukan untuk manusia. Perlu juga kita ketahui bersama bahwa cinta yang ada pada manusia hanyalah cinta semu. Nah,, sebagai contoh dari cinta semu yaitu cinta pada harta benda, cinta hewan ternak, cinta lawan jenis, cinta kepada orang tua, dan masih banyak lagi jenis cinta lainya dan kesemuanya itu tidak ada salah satu pun yang abadi. Secara rasional contoh yang diatas semuanya yang berhubungan dengan cinta yang dimiliki manusia hanya akan berlaku pada saat kita masih hidup di dunia, dan ketika kita meninggalkan dunia ini semua ini itu akan hilang. Mengapa demikian karena cinta kita hanya berlaku pada saat kita masih hidup di dunia dan setelah kita meninggal maka dengan sendirinya hilanglah cinta dalam diri kita.



Perlu pula kita ketahui tentang sifat cinta itu yang sebenarnya, karena pasti  banyak  orang bertanya-tanya  bagaimana dengan sifat cinta. Sama seperti halnya dengan sifat ciptaan tuhan yang lainya bahwa cinta itu bersifat naluriah. Muncul dari dalam tanpa ada unsur  akrobatik atau efek lain yang datangnya dari luar.(Ekeng KH) 

Tidak ada komentar: