Tiap hari, selama kurang lebih 3 semester ini saya bertemu
wanita itu dengan suara teriakannya yang khas, “abeliii…abeliiii…abeliii
buu…pakk..!”. meski sekarang kenah oceh penumpang, terlihat diwajahnya penuh
dengan kesabaran.
Pernah suata ketika, saya menghampiri wanita itu dengan
maksud ingin mengenal, atau lebih jelasnya ingin tahu kehidupan sehari-harinya.
Maksud dan tujuan saya pada saat itu, saya ingin membuat suatu dokumentasi
mengenai wanita hebat itu. Tapi wanita itu menolak. Katanya, “malu ah…”. Terus saya balik Tanya,
“malu kenapa bu….???”, “pokoknya malu saja”, jawab wanita itu lagi. Setelah
menjawab pertanyaan dari saya, wanita itu langsung pergi melanjutkan
pekerjaannya kembali. (kom. Pers-X)
1 komentar:
ibu... ini tulisan sy,,
sebarnarnya wanita itu blum tahu asalnya dari abeli atau bukan...
Posting Komentar