Laman

Minggu, 04 November 2012

“Kurang tidur dapat menyebabkan GILA?”




Ada sebuah artikel tentang kesehatan yang sempat membuat saya tercongeng tengah malam seperti orang kerasukan hantu. Awalnya saya hanya ingin mencari berita untuk menyelesaikan tugas dari salah satu dosen, tidak lama kemudian saya mendapatkan artikel tersebut yang berjudul “KURANG TIDUR DAPAT MENYEBABKAN GILA?”.
Tidak ada yang special dari artikel itu, namun yang membuat saya tertarik untuk membacanya  karena pada saat itu ada salah seorang teman , sebut saja Ramboo (Nama disamarkan) yang sudah semalaman tidak tidur karena sibuk menyelesaikan tugas yang sama, dan lucunya hingga pagi menjelang tugas yang ia kerjakan takkunjung selesai, sampai tiba pada waktu untuk masuk kampus kembali.
Setelah membaca artikel itu, saya menjadi khawatir  dengan kondisi teman-teman yang porsi tidurnya bisa dibilang amat sangat kurang sudah dalam fase kritis. Tak Usah Berlama-lama lagi, begini isi artikelnya :
Aauuuwwwwww… (suara Gong-gongan anjing tengah malam)

Ketidakmampuan tidur atau insomnia sebenarnya adalah gejala dari masalah lain. Banyak penelitian telah mengaitkan antara kurang tidur dan penyakit mental. Lantas bisakah kurang tidur membuat Anda menjadi gila?
Kesulitan tidur hanya merupakan gejala dari suatu penyakit, yang dapat disebabkan karena beberapa masalah seperti kelelahan, pengaruh obat, asupan kafein berlebihan, stres dan gangguan tidur.
Namun bila gangguan tidur ini berlangsung lama dan terus-menerus, maka dapat menyebabkan masalah tersendiri.
Kurang tidur dapat memicu gangguan bipolar atau depresi, yang berarti perubahan suasana hati yang drastis, dari sangat baik menjadi sangat buruk.
Insomnia juga dapat menyebabkan paranoia, yaitu gangguan pikiran yang dicirikan berupa kecemasan atau ketakutan yang berlebihan. Insomnia atau kurang tidur dapat menyebabkan pikiran paranoid dalam diri seseorang, sehingga membuka jalan bagi kegilaan (gangguan jiwa), seperti dilansir Boldsky, Jumat (20/7/2012).
Selain itu, kurang tidur juga berdampak pada gangguan memori, kurangnya konsentrasi, menurunnya koordinasi motorik tangan dan mata, yang juga cukup sering terlihat pada orang dengan masalah mental.
Efek kurang tidur tidak terbatas pada orang dewasa saja, tetapi bahkan anak-anak pun bisa menjadi korban. Anak-anak dengan jumlah tidur yang kurang lebih sering didiagnosis dengan masalah perilaku seperti gelisah, hiperaktif dan impulsif.

Setelah membaca artikel ini semoga  kalian  bisa lebih dapat memahami kami (Chimenk Maruko Chan, Chadam Said, Mamat B’qcot, Ardhy Smongkel, Ricky Redokx, Luis Fadly, Arifin Iphink, Giswan Alfiandi CS)  yang memiliki tingkah laku diluar batas keanehan dalam bersikap maupun bertingkah laku itu karena kami memiliki porsi tidur yang kurang alias hobi begadang mencurahkan isi otak.
Lebih Dan Kurangnya mohon Dimaklumi karena saat ini kami berada dalam masa kritis dan di ambang keGILAan.
BERSAMBUNG...

Yang posting Tulisan ini : Chimenk Maruko Chan (Muslimin)

Tidak ada komentar: