Ada sebuah artikel tentang
kesehatan yang sempat membuat saya tercongeng tengah malam seperti orang
kerasukan hantu. Awalnya saya hanya ingin mencari berita untuk menyelesaikan
tugas dari salah satu dosen, tidak lama kemudian saya mendapatkan artikel
tersebut yang berjudul “KURANG TIDUR DAPAT MENYEBABKAN GILA?”.
Tidak ada yang special dari artikel
itu, namun yang membuat saya tertarik untuk membacanya karena pada saat itu ada salah seorang teman ,
sebut saja Ramboo (Nama disamarkan) yang sudah semalaman tidak tidur karena
sibuk menyelesaikan tugas yang sama, dan lucunya hingga pagi menjelang tugas
yang ia kerjakan takkunjung selesai, sampai tiba pada waktu untuk masuk kampus
kembali.
Setelah membaca artikel itu, saya
menjadi khawatir dengan kondisi
teman-teman yang porsi tidurnya bisa dibilang amat sangat kurang sudah dalam
fase kritis. Tak Usah Berlama-lama lagi, begini isi artikelnya :
Aauuuwwwwww… (suara Gong-gongan
anjing tengah malam)
Ketidakmampuan tidur atau insomnia
sebenarnya adalah gejala dari masalah lain. Banyak penelitian telah mengaitkan
antara kurang tidur dan penyakit mental. Lantas bisakah kurang tidur membuat
Anda menjadi gila?
Kesulitan tidur hanya merupakan
gejala dari suatu penyakit, yang dapat disebabkan karena beberapa masalah
seperti kelelahan, pengaruh obat, asupan kafein berlebihan, stres dan gangguan
tidur.
Namun bila gangguan tidur ini
berlangsung lama dan terus-menerus, maka dapat menyebabkan masalah tersendiri.
Kurang tidur dapat memicu gangguan
bipolar atau depresi, yang berarti perubahan suasana hati yang drastis, dari
sangat baik menjadi sangat buruk.
Insomnia juga dapat menyebabkan
paranoia, yaitu gangguan pikiran yang dicirikan berupa kecemasan atau ketakutan
yang berlebihan. Insomnia atau kurang tidur dapat menyebabkan pikiran paranoid
dalam diri seseorang, sehingga membuka jalan bagi kegilaan (gangguan jiwa),
seperti dilansir Boldsky, Jumat
(20/7/2012).
Selain itu, kurang tidur juga
berdampak pada gangguan memori, kurangnya konsentrasi, menurunnya koordinasi
motorik tangan dan mata, yang juga cukup sering terlihat pada orang dengan
masalah mental.
Efek kurang tidur tidak terbatas
pada orang dewasa saja, tetapi bahkan anak-anak pun bisa menjadi korban.
Anak-anak dengan jumlah tidur yang kurang lebih sering didiagnosis dengan
masalah perilaku seperti gelisah, hiperaktif dan impulsif.
Setelah membaca artikel ini
semoga kalian bisa lebih dapat memahami kami (Chimenk
Maruko Chan, Chadam Said, Mamat B’qcot, Ardhy Smongkel, Ricky Redokx, Luis Fadly, Arifin
Iphink, Giswan Alfiandi CS) yang memiliki tingkah laku
diluar batas keanehan dalam bersikap maupun bertingkah laku itu karena kami
memiliki porsi tidur yang kurang alias hobi begadang mencurahkan isi otak.
Lebih Dan Kurangnya mohon Dimaklumi karena
saat ini kami berada dalam masa kritis dan di ambang keGILAan.
BERSAMBUNG...
Yang posting Tulisan ini : Chimenk
Maruko Chan (Muslimin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar